Pengertian manusia dapat dilihat dari
berbagai segi. Secara bahasa manusia bersal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai
makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan
sebagai sebuah spesies primate dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi.
1. Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada
situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik
dengan kebenaran.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah.
Hakekat dari
Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read
merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang
terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan
dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan
dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan
dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan
identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai
yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang
sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang
disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori
estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karenamanusianya
menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena
keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif
dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi
pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang
menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada
keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya
disebut sebagai hukum keindahan.
Beda Keindahan Sebagai Kualitas
Abstrak dan Sebagai Benda Tertentu yang Indah
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak
(Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat
nonrealistic dimana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa
dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai
kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam keindahan dimana keindahan
tersebut bersifat ekslufis dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang
menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki
konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda
yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum
dan dapt dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh
keindahan dalam bentuk benda ;
Secara
alami : Mansia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan
dari Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang
memilki nilai estetika yang dapt dinilai oleh manusia.
Menurut cakupan orang harus membedakan
antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafah kedua pengertian itu
kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis
murni
c) keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan penglihatan
Nilai
Estetik
Dalam
rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal nya nilai moral,
nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Masalahnya
sekarang ialah : apakah nilai estetik itu.? dalam bidang filsafat, istilah
nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti kebethargaan
(worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related
sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai
berikut :
“The
believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any
abject which causes it to be on interest to an individual or a group”. (
kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk me imuaskan suatu
keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau sesuatu golongan).
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu ha! lainnya (instrumental/contributory. value), yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau membantu.. Nilai instrinsik adalah sifat balk dari
benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan
benda itu sendiri.
Contoh :
(1) puisi
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, bans, sajak, irama,
itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada
pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik.
(2) Tari,
tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala
macam jenis pakaian dan gerak-geriknya.
Tarian
itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh
tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar
diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu
merupakan faktor pendorong utuk merasakan, menikmati keindahan. Bagi scorang
seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi
orang bukan seniman mungkin faktor ekstansi lebih menonjol. Jadi, ia lebih suka
menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni. Dengan kata lain, ia
hanya mampu menikmati keindahan tetapi. tidak mampu menciptakan keindahan.
2.
Teori Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan
sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil
merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori
itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.
a. Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human
feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini
terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan
suatu karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia
Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”.
Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan
bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang
seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan
perantaraan pelbagai gerak, garis, wama, suar dan bentuk yang diungkapkan dalam
kata-kata mernindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan
yang sama.
b. Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori
yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk
sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation
theory).
c. Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas
taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak
semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif.
Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut
hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan
metode-metode psikologis. Misalnya berdasaikan psikoanalisa dikemukakan teori
bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar
dari seseorang seniman.
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah
teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan
Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan
batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Sebuah teori
lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan
(signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari
perasaan manusia.
3.
Teori Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi,
artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu
mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams
dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau disesuaikan dengan kulitnya.
Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan. Karena itu
dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada
dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu
hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity).
Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan
definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang
terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of
formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap
pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.
a. Teori Obyektif dan Teori Subyekif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan,
bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori
subyektif.
Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai
sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menmpakan sesuatu yang ada pada
benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda
tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang
terkenal sebagai teori obyektif dan teon subyektif.
Pendukung teon obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard
Bocanquat, sedang pendukung teon subyektif ialah Henry Home, Earlof
Shaffesbury, dan Edmund Burke.
Teori obyektif berpendapat, bahwa
keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita)
yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari
orang yang mengamatinya. Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata
tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Yang tergolong teori subyektif
ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda
dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa
menyukai atau menikmati benda itu.
b. Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari
benda-benda: Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah
telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan
sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Empa. Sebagai
contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno
dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang
diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari
benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Bangsa Yunani
menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat
dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata dapat diwujudkan dalam
benda-benda bersusun yang indah.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai
abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari
filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan
hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan
setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-benda. Para seniman
romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya
keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan
pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang
keindahan.
4.
Keindahan Disekitar Kita
Saya tinggal di sebuah kamar kost di
daerah Kelapa Dua. Cukup nyaman dan bersih karena kostan ini terbilang masih
baru. Akses jalanan gang pun sudah diperbaiki jadi lebih rapih dan indah, tidak
seperti dulu ketika pertama kali datang, jalanan masih berupa tanah, ketika
hujan genangan air dimana-mana. Hanya saja di daerah ini tidak begitu aman,
sudah 2 teman kost yang kehilangan barang berharga. Kondisi kost sendiri
sekarang tetap bersih, rapih, dan indah itu karena para penghuni kost yang
tertib menjaga kebersihan.
Referensi ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar